Semula saya mengira bahwa kebiasaan minum teh hanya milik orang-orang di negeri Cina, Jepang dan Inggris. Perkiraan itu berubah setelah saya datang ke Iran dan melihat betapa orang Iran juga sangat doyan minum teh. Sarapan, setelah makan siang, sore hari bahkan setelah makan malam, adalah waktu yang umum bagi mereka untuk minum teh. Disamping waktu-waktu tersebut, teh juga merupakan sajian untuk tamu yang berkunjung ke rumah.
Sebagai negara yang mengkomsumsi teh,tentu saja di Iran ada juga daerah penghasil teh. Lahijan adalah daerah penghasil teh yang terkenal. Terletak di wilayah utara Iran, merupakan bagian dari Provinsi Guilan. Walau demikian, kita bisa juga menjumpai berbagai merek teh yang didatangkan dari negara luar Iran.
Cara menyeduh teh mereka juga berbeda dengan cara menyeduh teh di Indonesia. Mereka menggunakan dua wadah untuk menyeduh teh. Wadah pertama ceret yang berisi air panas dan wadah yang diatasnya ceret dengan ukuran lebih kecil yang berisikan serbuk teh yang telah disiram air panas. Lalu di diamkan beberapa menit sampe sari teh keluar. Untuk menghidangkannya, dalam gelas dituangkan sari teh seukuran yang diinginkan lalu dicampur dengan air panas.
Ada juga yang menyeduh teh menggunakan samavar.
Sebagai pemanis, selain menggunakan gula, juga menggunakan gula kotak (cube sugar) atau dalam bahasa Persia disebut Qand-e dan juga gula kristal atau Nabot.
Qand-e (cube sugar) |
Nabot (crystal sugar) |