Jumat, 03 Januari 2014

Saffron, primadona dapur Iran


Saffron, bahasa latinnya Safranum, bahasa Persia dilafalkan za'faran, merupakan salah satu bumbu masak/rempah yang dihasilkan dari bunga Crocus Sativus. Bunga ini memiliki tiga kepala putik,berbentuk spt benang berwarna merah, dan kepala putik itulah yg dikeringkan yg kemudian disebut Saffron. Bunga ini adalah tumbuhan tahunan yg berbunga di musim gugur. Tanaman ini pertama kali dibudidayakan di sekitar Yunani. Bangsa Persia kuno membudidayakan tanaman ini di abad 10 SM. Digunakan sebagai pewarna dalam makanan, kain dan medicine. Saffron sudah sangat terkenal dari zaman dahulu, bahkan Cleopatra dan Alexandra juga menggunakan saffron untuk keperluan mereka.(sumber wikipedia)

Tanaman saffron. Photo dari wikipedia.


Pada saat ini, Iran (Persia) adalah negara penghasiil saffron terbesar di dunia,kemudian diikuti oleh negara Spanyol. (sumber wikipedia)

Di Iran, saffron banyak dihasilkan di Provinsi Khorasan. Qualitasnya tinggi dan harganya juga mahal. Walaupun demikian, saffron merupakan bumbu masak paling populer di Iran. Digunakan untuk memasak nasi, lauk pauk,membuat kue (sbg pewarna dan pengharum) bahkan saffron dipakai untuk membuat sharbat (jenis minuman manis).

Cara penyimpanan. Saffron disimpan dalam wadah tertutup, dan lebih bagus lagi kalo disimpan dalam wadah kedap udara. Jangan membiarkan saffron terbuka karena bisa menyebabkan hilangnya rasa dan bau yang dihasilkan oleh saffron tsb.

Cara penggunaan. Saffron ditumbuk halus (bisa juga tanpa ditumbuk), dan sejumlah yg diinginkan direndam dalam air panas, tutup wadah rendaman. Biarkan saffron tersebut mengembang, dan menghasilkan warna kuning saffron yg indah. Kemudian digunakan seperlunya, seperti untuk memasak nasi atau lauk pauk.
saffron setelah direndam dalam air panas.


Saffron selain digunakan dalam masakan dan minuman, sharbat saffron juga dipercaya memiliki efek antidepresi. Sedikit saffron dicampur dalam segelas air, lalu diaduk ditambahkan gula, maka jadilah sharbat saffron.

Ayam Saffron


Saffron adalah bumbu masak yang paling populer di Iran. Aneka masakan diolah menggunakan saffron. Salah satunya adalah masakan berbahan dasar ayam. Meskipun dalam masakan Iran olahan ayam tidak banyak ragam seperti dalam masakan kita Indonesia, tapi ayam saffron ini merupakan salah satu masakan yg lezat dan gampang membuatnya.

Siang tadi, saya pun mengolah ayam saffron untuk menu makan siang kami di rumah. Wangi saffron dan rasa asam dari perasan jeruk nipis yg ditambahkan dalam masakan, membuat jenis masakan ini semakin nikmat dan yang lebih nikmat lagi, campuran saffron ke dalam rendaman ayam memghilangkan bau amis ayam yg biasa ada.
Oiya, ayam bisa direndam semalaman dalam kulkas, atau 15-30 menit sblm diolah dengan bumbu yang dipakai.
rendaman saffron.

Resep saya dibawah ini dipakai untuk porsi kecil, porsi keluarga kami. Bagi yang ingin mencoba resep ini dalam porsi yang lebih banyak, bisa disesuaikan saja takaran bumbu. Berikut resep ayam saffron.

Bahan
4 potong ayam bagian dada.
3 siung bawang putih, keprek.
1 bawang bombay ukuran besar (saya pake bawang biasa ukuran kecil, jadi 3 siung), rajang kasar.
2 sdm perasan air jeruk nipis.
1 butir kapulaga (saya pakai kapulaga hijau).
sedikit saffron (td sy pake hampir 1/4 sdt), rendam dalam air panas.Tutup supaya saffron mengembang dan menghasilkan warna kuning yg indah.
300 ml air, tambahan untuk merebus ayam.
Garam secukupnya.

Caranya:
1. Dalam panci yang akan kita gunakan untuk merebus ayam, masukkan ayam, tambahkan garam. Aduk rata.
2. Lalu masukkan bawang putih yg dikeprek dan bawang merah yg dirajang kasar.
3. Tambahkan perasan air  jeruk nipis dan rendaman saffron. Aduk rata.
4. Tambahkan air untuk merebus ayam.
5. Biarkan sekitar 15-30 menit, atau bisa direndam semalaman dalam kulkas.

6. Rebus ayam diatas api kecil sampai ayam matang, dan airnya berkurang. Selama merebus,balik bagian bawah ayam ke atas, sehingga warna kuning saffron merata pada seluruh ayam.

7. Setelah ayam matang, pindahkan ayam ke dalam wadah yg bisa dipakai untuk dioven.



siap masuk oven



dalam oven.

8. Oven ayam yg telah direbus tadi bersama air rebusan yang tersisa, lbk 15 menit atau sampai ayam berwarna kuning sedikit kecoklatan. Jangan mengoven terlalu lama karena bisa menyebabkan ayam menjadi kering.

9. Keluarkan dari oven dan hidangkan ayam, siram air rebusan yang tersisa ke atas ayam tadi.


Jika tidak punya oven, ayam bisa digoreng sebentar dengan sedikit minyak sekitar 2-3 sdm saja, sekedar digoreng hanya sampai ayam berubah warna menjadi sedikit kecoklatan. Air rebusan ayam biarkan mengurang sampai tinggal 1/4 dari air rebusan awal. Menghidangkannya sama spt menghidangkan ayam yg dioven tadi.

Selamat mencoba.